TRADISI, KETOKOHAN, DAN KARYA SASTRA GENERASI KEDUA SASTRA MODERN BANGKALAN: STUDI SEJARAH SASTRA

  • Muhri Muhri
Keywords: literary history, local history, bangkalan

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tiga hal yaitu, 1) tradisi kesusastraan pada generasi kedua sastrawan Bangkalan, 2) mendeskripsikan tokoh sastra pada generasi kedua dan kiprahnya dalam perkembangan sastra Bangkalan, dan 3) mendeskripsikan ide dan gagasan sastrawan generasi kedua yang tercermin dalam karya-karya mereka.

Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini pendekatan penelitian kualitatif interpretif. Subjek penelitian adalah tokoh seniman sastra dan seniman lain di Bangkalan. Objek berupa data primer karya sastra dan hasil-hasil penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan dua metode yaitu wawancara dan studi dokumen. Analisis dilakukan dengan dua metode yaitu deskriptif dan analisis isi.

Dari proses diperoleh hasil penelitian yang meliputi tiga hal. Pertama, latar belakang tradisi yang melahirkan sastra generasi kedua yaitu tradisi bersastra yang dilatari kegiatan dalam komunitas seni terutama teater. Kedua, tokoh-tokoh generasi kedua dipelopori oleh Suro Wahono dengan Teater Mutiara kemudian dilanjutkan oleh M. Helmy Prasetya yang mendirikan Komunitas Masyarakat Lumpur dan R. Timur Budi Raja yang mendirikan Komunitas Bawah Arus. Ide sastrawan generasi kedua sebagaimana ditunjukkan karyanya menunjukkan bahwa generasi ini dominan menyampaikan ide mereka dengan menggunakan corak romantisme.

References

Faishal, A. (Ed.). (2015). Antologi Puisi Rampak Naong. Bangkalan: Dewan Kesenian Jawa Timur.
Krippendorff, K. (2004). Content Analysis: an Introduction to Its Methodology. California: Sage Publication.
Muhadjir, N. (2007). Metodologi Keilmuan: Paradigma Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. In Yogyakarta: Rake Sarasin (5th ed.). Yogyakarta: Rake Sarasin.
Muhri, M. (2017). Perkembangan Tema Puisi-Puisi Penyair Bangkalan: Kajian Sejarah Sastra. Atavisme, 20(2), 168.
Muhri, & Masnawati, E. (2018). Historiografi Ringkas Kesusastraan Bangkalan. Bangkalan: Komunitas Masyarakat Lumpur.
Perkins, D. (1992). Is Literary History Possible? Baltimore, Maryland, London: The John Hopkins University Press.
Pradopo, R. D. (2007). Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Prasetya, M. H. (2003). Antologi Cinta. Bangkalan: Komunitas Tera’ Bulan.
Raja, R. T. B. (2012). Opus 154. Bangkalan: Akarhujan Press & Amper Media.
Sungkowati, Y. (2010). Memetakan Komunitas Sastra Indonesia di Jawa Timur. ATAVISME, 13(1), 100–116.
Sungkowati, Y. (2013). Perempuan-Perempuan Pengarang Jawa Timur (Kajian Feminis). Atavisme, 13(1), 57–69.
Teeuw, A. (1967). Modern Indonesian Literature. Berlin, Heidelberg: Springer Science+Business Media.
Wahono, S. (2010). Sumairah: Tega Kau Cabik Cinta Itu. Malang: UMM Press.
Widijanto, T. (2011). Dari Zaman Kapujanggan Hingga Kapitalisme. Sidoarjo: Satukata.
Published
2019-12-17